Tuesday, March 17, 2009

kelereng < bola basket?

hari ini. gue merasa sekujur tubuh gue kebas. terlalu banyak hal yang menyetrum gue sehingga tubuh gue terasa kebas.

Kak Yurike Stefanny Winata, kakak kelas gue saat di SMP Tarakanita 1. gue memang ngga dekat dengan Kak Yurike, tapi gue merasa sungguh kehilangan. ini mendadak. tiba-tiba.

sulit percaya kalau Kak Yurike sudah ngga ada. bagi gue, sosoknya masih terlalu dekat dan nyata. sedih gue. sangat sedih.

yaa mau bagaimanapun, Kak Yurike ngga akan bangkit secara fisik. Kak Yurike udah mendapat kedamaian abadi di surga. di tempat yang gue ngga tau seperti apa, namun gue berkeyakinan tempat itu adalah bahagia abadi. karena hanya itu tujuan kita hidup.

gue pernah mendengar suatu kalimat mutiara "seseorang tidak akan meninggal kalau ada yang mengenangnya". itu benar. Kak Yurike tidak akan pernah hilang, hanya beda tempat saja. bahagia ya, Kak. Tuhan pasti menyelamatkan~ sungguh pengalaman hebat bisa mengenal kakak dari sd hingga saat ini dan selamanya : )

kalau memikirkan ini, rasanya seperti takut. misteri itu menggelitik sekali. perkara usia hanya Tuhan yang punya rumusnya. apakah kejahatan dibagi dengan usia? atau kebaikan dibagi kejahatan? siapa yang tau?

sungguh ini menarik sekaligus menakutkan.

senin lalu gue mendapat suatu pelajaran hidup yang menarik dari guru fisika gue. dia memberi pengertian bahwa dunia kita yang sungguh besar ini dianggap seperti kelereng dan matahari sebesar bola basket. kalu begitu, kita (manusia) itu seberapa? dan masalah yang kita anggap besar dan rumit itu sebesar apa dibanding dengan dunia dan matahari? sepertinya ngga bisa dianggap dan dibandingkan, ya.

apa pelajarannya? begini. kalau asumsi gue pribadi adalah: ya sudah, sebesar apapun masalah lo, jangan anggap besar, karena masih banyak yang jaaaauh lebih besar. gue ngga mengatakan supaya kita meremehkan masalah, tidak. tapi bagaimana kita menatap bahwa ya sudah, masalah itu anak tangga. tinggal langkahkan kaki dengan hati-hati, maka kita naik lebih tinggi. ngga perlu menganggap masalah itu sebagai sebuah hal yang wajib diratapi.

ini tekad gue. gue ingin bisa berhasil menerapkannya. sungguh ingin.

menengok ke belakang bukan hal yang buruk, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak lahh. boleh nengok ke belakang, kalau memang sedang memarkir mobil. tapi kalau di jalan raya, bisa pakai spion (baca : refleksi dari masa lalu yang sudah diambil hikmahnya). jangan menengok, karna bisa aja kita menerobos lampu merah (baca : menerobos batasan untuk masa depan). akhirnya kita malah kena tilang. namun masih bagus kalau masih kena tilang, itu tandanya masih ada pihak yang peduli dan mengingatkan. kalau menabrak kendaraan lain? kan Tuhan yang bertindak.

hm yaa segala sesuatunya itu punya waktunya sendiri. dan ngga tau kan kapan itu tiba. mungkin nanti, besok, lusa, bla bla bla..

haha ini yang gue suka dari menulis. seperti berkonsultasi dengan diri sendiri. hm sungguh menyenangkan, lho!

o iya. bagi yang ulang tahun bulan Maret : Rabbi Nisty Namora Dyta Lusi Tasia Paskal Mirza Dea Vanessa Patrice Ruben Yura hah dan siapapun yang tidak disebutkan:

SELAMAT ULANG TAHUN! Tuhan memberkati~

ya oke lah ya. gue ngantuk, mau tidur dan tidur dan tidur.

goodiebiye!

No comments: