Tuesday, December 2, 2008

case closed

yak. nulis lagi akhirnya hehe. hmhm. di postingan sebelumnya gue sedikit menceritakan tentang hidup gue belakangan ini yang amburadul. hm yaa. Tuhan masih sayang sama gue jadi Tuhan membersihkan kembali masalah yang mengotori pikiran gue. Tuhan melapangkan jalan keluar dari masalah gue. seneng? iya, seneng banget. gue jamin ngga ada yang lebih seneng dari gue. nggak, gue ngga lebay. ini nyata.

masalah itu terselesaikan dengan sekeranjang kesabaran yang Tuhan masih percayakan untuk gue. awalnya gue ragu masalah ini akan selesai, tapi semua itu memang mungkin di tangan Tuhan, gue percaya dan meyakini itu.

percaya atau enggak ya, berbagi pikiran dengan teman atau orang lain di saat kita lagi ada masalah itu bener bener membantu loh. yah itu pengalaman gue ya. begini, ambil pengertian ini secara dewasa. gue ngga bermaksud bilang kalo kita punya masalah terus kita mengumbar itu ke semua orang. cukup cerita dengan orang yang betul betul lo percaya, dan kalian sudah merasa nyaman satu sama lain. oke mungkin ini sepele tapi bagi gue ini berguna sekali.

ya ngga perlu cerita semuanya sampe lo terlalu menjelekkan orang yang bermasalah dengan lo. karena kalo kaya gitu sama aja dengan memperburuk suasana. kalo ada masalah kan yang penting niat kita untuk menyelesaikan, bukan memperparah.

dan kita harus membiasakan untuk menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya. maksudnya? hm gini. dalam hal ini ya, kita ngga musti cerita sama banyak orang dan meminta pendapat semua orang. karena nih ya, sadar atau engga, semakin banyak suara, kita makin susah untuk mendengarkan suara hati kita sendiri. otak dan hati udah ketutup sama asumsi banyak orang. kita bukannya dapet solusi malah bingung sendiri. terus kalo misalnya lo sedikit tidak suka dengan orang yang bermasalah dengan lo, ngga perlu menceritakan keburukannya secara berlebiha., karena ini bisa memperparah suasana. kenapa? gini deh, mau kita ceritain masalah kita ke orang sampe kejang-kejang, bagaimanapun yang tau sebenarnya itu kita. kalo orang lain hanya tau jeleknya kita dan benarnya si orang yang bermasalah dengan kita, si orang yang kita curhatin ngga akan memberikan sarah yang benar. karena mereka secara tidak langsung sudah menilai secara subjektif. mereka akan membenarkan kita dan kesempatan kita untuk instrospeksi diri akan semakin kecil. ada baiknya sebelum bicara, kita ayak dulu, jangan sampai karena omongan kita sendiri, kita yang dapet akibantnya, ya mulutmu harimaumu lah hehe. ya intinya begitu lah.

oke panjang lebar gue ngomongin hal kaya gini ya. ya buat siapa aja yang baca, mudah mudahan berguna yah hehe.


sampai bertemu lagi yaa