Friday, July 29, 2011

I love you, Ibu.

Beberapa waktu belakangan ini saya sering mendapatkan keluh kesah dari ibu saya. Dan saya juga banyak mendengar keinginan dan harapan ibu saya mengenai bagaimana saya di masa depan. Hal ini membuat saya banyak berpikir akan berbagai hal.

Saya mulai berpikir kalau setiap hari, saya itu semakin tua. Saya harus mulai belajar bahwa saya bukan anak kecil lagi. Meskipun saya masih merasa kalau ibu saya masih memperlakukan saya seperti anak kecil. Dan saya pun yakin semua orang tua memperlakukan anaknya seolah-olah anaknya itu masih kecil. Anaknya selalu masih kecil :')

Apakah hal itu buruk? Tidak. Karena hal ini membawa saya kepada pemikiran dan sisi lain dari sebuah hubungan antara orang tua dan anak. Iya, pasti kita pernah berpikir kalau orang tua harusnya sadar kalau anaknya sudah besar, orang tua harusnya tau kalau anaknya ingin kebebasan dan privacy. Namun bagi saya, segala perilaku orang tua yang menganggap anaknya masih kecil itu harus disyukuri.

Kenapa harus disyukuri? Karena.. Bagaimana orang tua mau berubah, kalau ingatan mereka begitu kuat saat mereka merawat kita dari kita belum lahir, tertawa haru saat kita lahir dengan sehat, bekerja dengan ikhlas supaya bisa memberikan kita mainan dan sekedar rekreasi kecil di akhir pekan? Bagaimana mereka bisa melupakan memori bahwa mereka sangat bangga melihat anaknya di hari pertama sekolah, dengan sabar mengajarkan hal kecil seperti bernyanyi dan menggambar?

Bagaimana mereka bisa lupa kalau mereka begitu menyayangi kita dalam keadaan apapun. Sakit, sedih, murung. Siapa lagi yang ada di sebelah kita?

Kasih sayang yang mereka berikan kepda kita dari kecil sampai saat ini tidak berkurang sedikit pun. Seburuk apapun kita, orang tua tidak akan berhenti menyayangi anaknya. Sama halnya dengan setua dan sebesar apapun kita, orang tua akan selalu menganggap kita sebagai anaknya, sebagai anak kecilnya :')

Perlakuan ini membuat saya semakin bersyukur setiap harinya. Bersyukur karena orang tua saya, terutama ibu saya, masih tetap mengingatkan saya untuk makan, mandi, dan beristirahat, sama seperti saya saat kecil dulu. Tidak ada yang berubah sedikitpun dari ibu saya.

Sebesar apapun kesalahan atau rasa jengkel yang ditimbulkan oleh ibu saya, akan membuat saya semakin ingin berada di dekat ibu saya lebih lama. Karena ibu saya adalah cinta sejati saya.

Saya, mencintai ibu saya sebesar saya ingin membahagiakan ibu saya dengan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita saya. Saya tau, dengan hanya meraih cita-cita saya, ibu saya sudah senang luar biasa. Karena hanya itu yang diinginkan ibu saya, melihat saya bisa mencapai cita-cita dan kebahagiaan saya. Keinginan ibu saya bukanlah kesenangan pribadinya. Dan hal itu tidak berubah dari dulu.

Dorongan dan dukungan dari ibu saya membuat saya makin kuat berusaha mendapatkan yang terbaik. Saya terenyuh saat mendengar nama saya disebut di doa ibu saya. Begitu mengharukan saat tau bahwa yang pertama kali disebut dalam doa ibu saya adalah nama anak-anaknya. Bahkan ibu saya mendoakan dirinya sendiri di saat akhir doa. Bagaimana saya tidak menganggap bahwa ibu saya adalah cinta sejati saya?

Tidak ada kata egois dalam kamus ibu saya. Semua jerih payah yang dilakukan, hanya untuk menyenangkan anaknya, sekecil apapun itu.

Saya hanya ingin membahagiakan ibu saya. Dan saya juga ingin bahagia, untuk melihat ibu saya tersenyum. I love you, Ibu.

Sunday, July 24, 2011

Pembukaan..lagi?

5 bulan blog ini ngga disentuh sama sekali. entah salah pemiliknya, atau salah aktifitas pemiliknya. waktu. karena dalam sehari hanya ada 24 jam, jadi rasanya ngga cukup melakukan berbagai macam aktifitas. ngeblog ini juga akhirnya menjadi aktifitas yang hanya bisa dilakukan saat punya waktu luang, seperti sekarang ini.

tadi sebelum menulis ini, saya sempat melihat postingan lama dari tahun 2008. ternyata, saya paling aktif dengan blog ini di tahun 2009. dan saya menyadari sekali bahwa dulu, saya seperti banci blog. semua perasaan saya luapkan di blog ini, tanpa masuk ke lembaga sensor terlebih dahulu. lembaga sensor? iya, maksudnya tanpa saya pikir 2x dulu.

kalau diperhatikan, saya mengganti kata ganti orang pertama, dengan kata "saya", kalau dulu, "gue". haha, bukan sok dewasa, namun saya rasa akan lebih baik kalau menggunakan kata saya, mengingat usia saya yang tidak lagi muda dan saya tidak mau menjadi orang yang terus-terusan tidak matang. memang kalau sudah mengganti sebutan, sudah pasti saya matang? tidak. namun kan perubahan itu mencakup banyak aspek, kan?

saat ini saya sedang dalam masa liburan semester. namun, saya tidak senantiasa bersantai-santai saat liburan ini, karena saya juga harus bekerja. pekerjaannya memang tidak sulit, namun butuh kkomitmen untuk bisa mempertahankan apa yang sudah dan akan dihasilkan. jadi, selama liburan ini, saya benar-benar seperti seorang pekerja paruh waktu.

bagaimana nilai saya semester 2 ini? saya belum tau seluruhnya, namun semoga nilainya akan sesuai dengan hasil kerja saya dan sesuai dengan apa yang saya inginkan.

saya belum ada rencana bagaimana saya akan mengisi waktu liburan ini, namun semoga saya bisa memanfaatkan liburan ini dengan bijak.

sampai di sini dulu ya posting kali ini. saya akan posting lagi setelah ini, namun dengan topik yang berbeda. semoga pembukaan ini menyenangkan :)